PENGANTAR BISNIS 16
Melemahnya
Nilai Rupiah terhadap Dollar
Melemahan rupiah yang tak kunjung teratasi dinilai merupakan
dampak dari lemahnya fundamental ekonomi Indonesia. Periode pelemahan rupiah
ini pun dinilai sebagai ujian bagi fundamental ekonomi. Pelemahan rupiah ini
semula diduga karena dampak perekonomian global dan tak terlepas dari
kemungkinan dihentikannya stimulus Bank Sentral Amerika (The Fed). Namun,
ketika Gubernur The Fed menyatakan bahwa stimulus masih diperlukan untuk
ekonomi Amerika dan m
ata uang utama dan Asia cenderung menguat terhadap dollar AS, rupiah justru masih terus terpuruk. Tak peduli intervensi Bank Indonesia sudah menggerus cadangan devisa lebih dari 7 miliar dollar AS sepanjang 2013.
ata uang utama dan Asia cenderung menguat terhadap dollar AS, rupiah justru masih terus terpuruk. Tak peduli intervensi Bank Indonesia sudah menggerus cadangan devisa lebih dari 7 miliar dollar AS sepanjang 2013.
Melemahnya mata uang Rupiah terhadap Dollar akan sangat
berdampak pada naiknya harga beberapa komoditas yang menggunakan dollar sebagai
alat pembayaran misalnya komoditas yang berbahan baku hasil impor dan sialnya
pondasi perekonomian kita adalah barang barang impor termasuk bahan bakar
minyak.
Melemahnya nilai mata uang rupiah terhadap dollar diakibatkan oleh
berkurangnya peredaran mata uang dollar baik secara global maupun intern dalam
negeri kita, hal ini karena kebijakan Bank Sentral Amerika menarik mata uangnya
dengan menghentikannya stimulus Bank Sentral Amerika.
Beberapa pengamat menilai bahwa melemahnya mata uang rupiah
terhadap dollar dipicu oleh pembalikan dana asing (capital reversal). Ekonomi
global yang belum pulih membuat investor menukarkan produk investasinya ke
jenis investasi dengan risiko paling aman, yaitu dollar AS serta adanya
kebutuhan dollar AS yang cukup besar baik untuk membayar impor hingga membayar
utang pemerintah maupun utang swasta.
Untuk menghindari keterpurukan ekonomi yang diakibatkan oleh
lemahnya mata uang rupiah pemerintah telah mengeluarkan paket kebijakan
penyelamatan ekonomi ini yakni:
1.
Relaksasi pembatasan fasilitas kawasan berikat untuk
penduduk
2.
Penghapusan pajak penghasilan (PPn) untuk buku .
3.
Penghapusan pajak penghasilan barang mewah (PPn BM) untuk produk
dasar yang sudah tidak tergolong barang mewah
4.
Pentingnya menjaga upah minimum provinsi (UMP) agar mencegah
pemutusan hubungan kerja
5.
Pemberian skema kenaikan UMP mengacu pada kebutuhan hidup layak
(KHL)
6.
Pemberian insentif untuk pengembangan dan riset (research and development)
7.
Mengoptimalkan penggunaan tax allowance untuk insentif
investasi
8.
Menjaga daya beli masyarakat dengan menjaga tingkat inflasi
9.
Mengubah tata niaga daging sapi dan hortikultura dari berbasis
kuantitas (kuota) menjadi berbasis harga
10.
Mempercepat investasi dengan menyederhanakan perizinan dan
mengefektifkan layanan satu pintu
11.
Mempercepat dan merampungkan Peraturan Presiden tentang
Daftar Negatif Investasi (DNI) yang lebih ramah terhadap investor
12.
Mempercepat program investasi berbasis agro, CPO, kakao, rotan,
mineral logam, bauksit dan tembaga dengan memberi insentif berupa tax holiday
dan tax allowance
13.
Mempercepat proses penyelesaian investasi yang sudah ada misalnya
pembangkit tenaga listrik, migas, pertambangan, mineral dan infrastruktur