Minggu, 25 Januari 2015

PENGANTAR BISNIS 16

Melemahnya Nilai Rupiah terhadap Dollar



Melemahan rupiah yang tak kunjung teratasi dinilai merupakan dampak dari lemahnya fundamental ekonomi Indonesia. Periode pelemahan rupiah ini pun dinilai sebagai ujian bagi fundamental ekonomi. Pelemahan rupiah ini semula diduga karena dampak perekonomian global dan tak terlepas dari kemungkinan dihentikannya stimulus Bank Sentral Amerika (The Fed). Namun, ketika Gubernur The Fed menyatakan bahwa stimulus masih diperlukan untuk ekonomi Amerika dan m
ata uang utama dan Asia cenderung menguat terhadap dollar AS, rupiah justru masih terus terpuruk. Tak peduli intervensi Bank Indonesia sudah menggerus cadangan devisa lebih dari 7 miliar dollar AS sepanjang 2013.

Melemahnya mata uang Rupiah terhadap Dollar  akan sangat berdampak pada naiknya harga beberapa komoditas yang menggunakan dollar sebagai alat pembayaran misalnya komoditas yang berbahan baku hasil impor dan sialnya pondasi perekonomian kita adalah barang barang impor termasuk bahan bakar minyak.
Melemahnya nilai mata uang rupiah terhadap dollar diakibatkan oleh berkurangnya peredaran mata uang dollar baik secara global maupun intern dalam negeri kita, hal ini karena kebijakan Bank Sentral Amerika menarik mata uangnya dengan menghentikannya stimulus Bank Sentral Amerika.

Beberapa pengamat menilai bahwa melemahnya mata uang rupiah terhadap dollar dipicu oleh pembalikan dana asing (capital reversal). Ekonomi global yang belum pulih membuat investor menukarkan produk investasinya ke jenis investasi dengan risiko paling aman, yaitu dollar AS serta adanya kebutuhan dollar AS yang cukup besar baik untuk membayar impor hingga membayar utang pemerintah maupun utang swasta.

Untuk menghindari keterpurukan ekonomi yang diakibatkan oleh lemahnya mata uang rupiah pemerintah telah mengeluarkan paket kebijakan penyelamatan ekonomi ini yakni:
1.                  Relaksasi pembatasan fasilitas kawasan berikat untuk penduduk 
2.                  Penghapusan pajak penghasilan (PPn) untuk buku .
3.                  Penghapusan pajak penghasilan barang mewah (PPn BM) untuk produk dasar yang sudah tidak tergolong barang mewah 
4.                  Pentingnya menjaga upah minimum provinsi (UMP) agar mencegah pemutusan hubungan kerja 
5.                  Pemberian skema kenaikan UMP mengacu pada kebutuhan hidup layak (KHL) 
6.                  Pemberian insentif untuk pengembangan dan riset (research and development) 
7.                  Mengoptimalkan penggunaan tax allowance untuk insentif investasi 
8.                  Menjaga daya beli masyarakat dengan menjaga tingkat inflasi 
9.                  Mengubah tata niaga daging sapi dan hortikultura dari berbasis kuantitas (kuota) menjadi berbasis harga 
10.              Mempercepat investasi dengan menyederhanakan perizinan dan mengefektifkan layanan satu pintu 
11.               Mempercepat dan merampungkan Peraturan Presiden tentang Daftar Negatif Investasi (DNI) yang lebih ramah terhadap investor 
12.              Mempercepat program investasi berbasis agro, CPO, kakao, rotan, mineral logam, bauksit dan tembaga dengan memberi insentif berupa tax holiday dan tax allowance 
13.              Mempercepat proses penyelesaian investasi yang sudah ada misalnya pembangkit tenaga listrik, migas, pertambangan, mineral dan infrastruktur

Kamis, 15 Januari 2015

PENGANTAR BISNIS 15

MENDISTRIBUSIKAN PRODUK DENGAN CEPAT dan EFISIEN

Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan. Proses distribusi tersebut pada dasarnya menciptakan faedah (utility) waktu, tempat, dan pengalihan hak milik.
Dalam menciptakan ketiga faedah tersebut, terdapat dua aspek penting yang terlibat didalamnya.

Perantara pemasaran adalah dimana organisasi-organisasi yang menbantu memindahkan barang dan jasa dari produsen ke pengguna bisnis dan pengguna akhir

Saluran distribusi adalah dimana saluran perantara pemasaran, seperti perantara grosir dan perantara ritel yang bergabung untuk memindahkan dan menyimpan barang di jalur (atau saluran) dari produsen ke konsumen

Agen atau calo adalah perantara pemasaran yang mempertemukan pembeli dan penjual dan membantu dalam merundingkan sebuah transaksi, tetapi tidak mengambil alih kepemilikan barang

Perantara grosir adalah dimana perantara pemasaran yang menjual kepada organisasi lain
utilitas dibagi menjadi :
1. utilitas bentuk
2. utilitas waktu
3. utilitas tempat
4. utilitas kepemilikan
5. utilitas informasi
6. utilitas layanan

perantara grosiranterbagi menjadi :
1. pedagang grosir yaitu perusahaan-perusahaan independen yang mengambil alih kepemilikan atas barang-barang yang mereka distribusikan , dimana pedagang grosir terbagi menjadi :
a. rack jobbers
b. pedagang grosir bayar dan bawa

2. peranatara ritel adalah perantara pemasaran yang menjual pada konsumen akhir, dimana perantara ritel memiliki strategi distribusi, yaitu :
a. distribusi ritel intensif
b. distribusi ritel selektif
c. distribusi ritel ekslusif

Dalam peritel tanpa toko, terdapat beberapa macam ritel, antara lain :
a. ritel elektronik
b. telemarketing
c. mesin penjaja, kios dan kereta
d. penjual langsung
e. penjual bertingkat

Membangun kerja sama dalam sistem saluran dibagi menjadi beberapa, yaitu sistem distribusi korporat, sistem distribusi kontrak dan sistem distribusi yang diatur.
logistik adalh aktivitas pemasaran yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian arus fisik bahan-bahan, barang jadi, dan informasi terkait dari titik awal sampai titik konsumsi untuk memenuhi permintaan pelanggan dengan memperoleh laba.
logistik dibagi menjadi beberapa  macam yaitu :
a. logistik ke dalam
b. penanganan bahan-bahan
c. logistik ke luar
d. logistik berbalik


Minggu, 11 Januari 2015

PENGANTAR BISNIS 14

PENAWARAN PRODUK TOTAL
Penawaran produk total adalah segala hal yang dievaluasi konsumen saat memutuskan apakah ia akan membeli suatu barang: disebut juga paket nilai (value package).

Klasifikasi barang konsumsi dan jasa berdasarkan perilaku pembelian memiliki 4 kategori umum :
·                     Barang dan jasa sehari – hari  
·                     Barang dan jasa pembelanjaan
·                     Barang dan jasa khusus
·                     Barang dan jasa tidak terduga 
Fungsi - fungsi kemasan

·                     Melindungi produksi
·                     Menarik pelanggan pembeli
·                     Menjelaskan isinya dan memberi informasi mengenai jaminan, peringataan, dan masalah-masalah konsumen lainnya
·                     Memberi indikasi harga, nilai, dan kegunaan
Merek (brand) adalah sebuah nama, simbol, atau desain (atau kombinasi hal-hal tersebut)yang mengidentifikasi barang atau jasa dari satu penjual atau kelompok penjual dan membedakannya dari barang dan jasa pesaing. 


Manajer merek adalah seorag manajer yang memiliki tanggung jawab langsung atas satu merek atau satu lini produk:ccdisebut juga manajer produk dibeberapa perusahaan .

Pengembangan produk baru bagi para produsen terdiri atas beberapa tahapan:
1.       Pengumpulan ide, berdasarkan keinginan dan kebutuhan konsumen
2.       Seleksi produk
3.       Analisis produk
4.       Pengembangan (termasuk membuat prototipe)
5.       Pengujian
6.       Komersialisasi

Komersialisasi adalah mempromosikan sebuah produk kepada para distributor dan paritel untuk memperoleh distribusi luas, dan mengembangkan iklan dan kampanye penjualan yang kuat untuk menimbulkan dan mempertahankan minat pada produk di antara distributor dan konsumen.
Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.

Tujuann Penentuan Harga :
·                     Mencapai sasaran pengambalian atas investasi
·                     Membangun arus lalu lintas produk
·                     Mendapatkan pangsa pasar lebih besar
·                     Menciptakan suatu citra
·                     Mencapai tujuan sosial
Pengembangan produk dan nilai kemasan : 

·                     Nilai total penawaran produk
·                     Product line
·                     Product mix
·                     Perbedaan produk
Harga berdasarkan persaingan adalah satu strategi penentuan harga berdasarkan atas apa yang dilakuakaan pesaing-pesaing liannya. Harga dapat berada pada, di atas, atau dibawah harga pesaing.

Strategi Harga lainnya :
·                     Strategi penetrasi
·                     Harga rendah setiap hari
·                     Strategi harga tinggi rendah
·                     Bundling
·                     Harga psikologis
Bagaimana Kekkuatan Pasar Memengaruhi Harga

Mengenali kenyataan bahwa konsumen yang berbeda ingin membayar harga yang berbeda, para pemasar terkadang menentukan harga atas dasar permintaan konsumen, dan bukannya atas dasar biaya atau perhitungan lain. Hal ini disebut harga beriorentasi permintaan (demand-oriented pricing) dan tercermin pada bioskop-bioskop dengan tarif rendah untuk anak-anak dan pada toko-toko obat untuk penduduk senior.

Menentukan Harga Jual Produk
12 Agustus 2012 •oleh: Redaksi Majalah Pengusaha Muslim •Komentar1 • dibaca: 4124
Oleh: Hariawan Bayu Asmoro, S.E.
Praktisi akunting, Trainer Manager PT. Zahir Internasional
Menentukan harga jual produk sering memusingkan pengusaha. Padahal harga produk penting dan menyumbang keberhasilan bisnis. Apalagi dalam bisnis penjualan barang. Selain berpengaruh terhadap profit, juga terhadap daya saing atas kompetitor.
Banyak metode untuk menentukan harga jual produk. Artikel ini hanya menguraikan dua di antara metode yang ada, karena paling banyak digunakan. Yakni pendekatan biaya (Cost Oriented Pricing), dan pendekatan pasar atau pesaing (Competition Oriented Priching).
Dengan metode yang pertama, harga jual produk ditetapkan melalui biaya-biaya produksi barang dan menambahkan persentasi tertentu sebagai laba. Ada tiga kelompok dalam metode ini. Yakni (1) Metode Penetapan Harga Biaya-Plus (Cost Plus Pricing Method); (2) Metode Penetapan Harga Mark-Up (Mark–Up Pricing Method); dan (3) Target Pricing.
Metode Penetapan Harga Biaya-Plus
Dengan Metode Penetapan Harga Biaya-Plus, harga jual per unit produk dihitung dengan menjumlahkan seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu sebagai laba atau marjin yang dikehendaki pada unit tersebut.
Rumusnya: Biaya Total + Marjin = Harga jual
Contoh, usaha katering mendapatkan order 200 porsi pada acara pernikahan. Biaya diperkirakan Rp 5.000.000, dengan rincian sebagai berikut:
·                     Biaya bahan baku Rp 2.500.000
·                     Biaya tenaga kerja Rp 1.500.000
·                     Biaya lain-lain Rp 1.000.000
Jika menginginkan laba 30% dari biaya total, perhitungannya: Rp 5.000.000 + (30% x Rp 5.000.000) = Rp 6.500.000. Jadi, harga setiap porsi Rp 32.500.
Metode Penetapan Harga Mark-Up adalah variasi lain dari metode Cost Plus. Perhitungannya hampir sama. Hanya perbedaannya, metode ini diterapkan pada produk yang dibeli untuk dijual kembali tanpa memerlukan proses lebih lanjut. Sedangkan pada metode Cost Plus, produk dibuat sendiri kemudian dijual. Metode ini banyak dipakai oleh pedagang perantara.
Formulanya: Harga Jual = Harga Beli + MarkUp
Mark up merupakan kelebihan harga jual produk di atas harga beli. Keuntungan diperoleh dari sebagaian mark up. Selain itu pedagang juga harus mengeluarkan sejumlah biaya eksploitasi yang diambilkan dari sebagian mark up.
Contoh: toko tas membeli sebuah tas Rp 100.000/buah, dengan keuntungan ditentukan Rp 50.000. Harga jual: Rp 100.000 + Rp 50.000 = Rp 150.000. Keuntungan diperoleh dari mark-up. Mengapa hanya sebagian? Seperti dijelaskan sebelumnya, terdapat biaya lain-lain yang harus diambil sebagian dari mark up.
Dengan metode Target Pricing, harga ditetapkan berdasarkan tingkat pengembalian investasi (ROI) yang diinginkan.
Formulanya:

Metode Pasar atau Pesaing
Harga jual produk ditetapkan berdasarkan harga produk pesaing. Tidak didasarkan unsur biaya. Harga-lah yang menentukan biaya produk. Metode ini ditetapkan agar harga jual produk tidak lebih tinggi daripada harga produk pesaing.
Dengan metode ini, harga jual produk dapat ditetapkan berdasarkan tiga alternative. Yakni: 
(1) Sama dengan harga produk pesaing; atau (2) Lebih rendah daripada harga produk pesaing; atau (3) Lebih tinggi daripada harga produk pesaing.
Metode penetapan harga jual produk yang kita bicarakan ini mempersempit rentang harga produk yang harus dipilih perusahaan untuk menentukan harga akhir. Dalam memilih harga akhir, perusahaan harus mempertimbangkan berbagai faktor lain. Yaitu penetapan harga psikologis, pengaruh elemen bauran pemasaran lain terhadap harga, kebijakan penetapan harga perusahaan, dan pengaruh harga terhadap pihak-pihak lain. 


Senin, 05 Januari 2015

PENGANTAR BISNIS 13

Pemasaran : Membangun Hubungan dengan Pelanggan


6 Cara Membangun Hubungan yang Kuat Dengan Pelanggan

Dalam bisnis, network atau jaringan adalah segalanya. Untuk itu, memiliki hubungan jaringan yang luas dan kuat adalah salah satu kunci kesuksesan dalam bisnis. Demikian pula dalam bisnis konstruksi yang melibatkan banyak pihak dalam proses bisnisnya, tentu membutuhkan jaringan yang luas dan kuat.

Dengan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, akan didapat banyak manfaat. Hal ini dikarenakan terjalinnya kepercayaan / trust dalam hubungan itu. Banyak urusan yang semula sulit akan menjadi terasa jauh lebih mudah. Rapat-rapat yang penuh perdebatan akan menjadi rapat yang sederhana dan penuh keyakinan. Tingkat kompetisi yang semula begitu keras pun akan dapat menjadi lebih mudah karena hubungan yang kuat tersebut.

Lalu bagaimana membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan? Ada enam cara yang diyakini akan dapat memperkuat hubungan dengan pelanggan. Tentu saja cara ini harus disesuaikan dengan kondisi yang ada. Namun, setidaknya prinsip kerja cara tersebut dapat menjadi insipirasi dalam usaha membangun hubungan dengan pelanggan. Enam cara itu adalah:

1. Ajak pelanggan untuk ngobrol atau bicara santai dengan minum kopi atau makan siang di luar. Cara ini bertujuan untuk membuat suatu kesempatan lain di luar waktu resmi untuk berkomunikasi yang diharapkan kita akan dapat mengenal pribadi pelanggan lebih jauh dan demikian pula sebaliknya, memberikan kesempatan lain kepada pelanggan untuk mengenal lebih jauh mengenai pribadi kita. Saling mengenal lebih jauh akan memupuk kepercayaan / trust yang lebih tinggi. Trust adalah kunci dalam membina hubungan dengan pelanggan.

2. Mengirimkan artikel yang menarik ke pelanggan yang mungkin berguna bagi pelanggan. Cara saling berbagi informasi seperti ini adalah cara yang baik dalam usaha menjaga “keep in touch” dengan pelanggan. Banyak membaca saat sedang dalam perjalanan atau saat santai lain, lalu ketika mendapatkan artikel yang baik, maka artikel tersebut disampaikan kepada pelanggan.

3. Mengucapkan selamat kepada pelanggan ketika mendapat berita yang baik tentang pelanggan. Bisa juga dengan mengirimkan karangan bunga ucapan selamat atas suatu acara yang diadakan oleh pelanggan. Misalnya saat pelanggan sedang dipromosikan atas jabatannya. Namun ketika mendapat berita yang tidak baik tentang pelanggan, sebaiknya berusaha agar membantunya sesuai dengan keahlian dan pengalaman yang ada. Misalnya saat pelanggan mendapatkan masalah pendanaan di salah satu proyeknya, sebaiknya pelanggan dibantu untuk mereview ulang pendanaan proyeknya dengan cara yang lebih baik dari sebelumnya.

4. Tawarkan kepada pelanggan suatu kesempatan untuk mendapatkan produk atau layanan baru secara gratis dan tawarkan mereka insentif pada produk lain yang sering mereka gunakan. Dalam proyek, cara ini dapat dilakukan dengan memberikan inovasi pada proyeknya yang sedemikian menjadikan proyeknya menjadi lebih baik dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi namun dengan harga yang tetap atau bahkan lebih murah.

5. Selalu “siap” saat diperlukan pelanggan. Pelayanan pelanggan yang baik harus menjadi prioritas utama dalam hal menjaga hubungan yang kuat. Di saat kapanpun diperlukan, kita harus siap. Dalam keadaan yang tidak siap, setidaknya tetap berkomunikasi, sambil menunggu kondisi siap untuk membantu pelanggan.

6. Ketika sedang tidak bisa membantu pelanggan, arahkan pelanggan kepada seseorang yang mampu membantu dalam menyelesaikan masalah pelanggan. Cara ini akan tetap mengingatkan pelanggan atas bantuan yang telah diberikan kepadanya.


Kamis, 01 Januari 2015

PENGANTAR BISNIS 12

TEKNIK ANALISA MERAMALKAN KAS


    A.  PENGERTIAN

Teknik analisis meramalkan kas perusahaan adalah tehnik untuk mengetahui keadaan sehat atau tidaknya kas pada perusahaan di masa mendatang ataupun sekarang.

        Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :

• Neraca
• Laporan laba rugi
• Laporan perubahan ekuitas
• Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas
   atau  laporan arus dana
• Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral
   dari laporan keuangan

         Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan.
  
Pemakai Laporan Keuangan :
• Investor
• Karyawan
• Pemberi Pinjaman
• Pemasok dan Kreditor usaha lainnya
• Pelanggan
• Pemerintah
• Masyarakat

B.   ESTIMASI PENJUALAN

           Estimasi penjualan merupakan ramalan unit dan nilai uang penjualan suatu perusahaan. Penyusunan perencanaan keuangan apabila disajikan dengan benar, maka informasi tersebut akan berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam rangka pengembangan usaha yang dilakukan. Apabila perencanaan keuangan dilakukan tepat maka pihak manajemen perusahaan dapat berusaha secara maksimal untuk pencapaian tujuan yang telah di tentukan.


C.   ESTIMASI PRODUKSI

Estimasi produksi adalah anggaran penjualan yang disesuaikan pada perubahan persediaan yang ada.

D.    ESTIMASI PEMBELIAN BAHAN LANGSUNG

Estimasi ini didapatkan melalui pembelian barang secara langsung, baik berupa langsung maupun sistem online. estimatis ini sangat menguntungkan bagi penjual maupun pembeli. karena penjual bisa memprodukan barang dagangannya dengan cara sistem online, dan si pembeli juga dapat lebih menghuntungkan dan menghematkan.

karena pembeli tidak perlu meluangkan waktu yang lama untuk datang dan pergi ke sana. Cukup hanya dengan berada di depan komputer dan memilih barang mana yang akan di belinya. lalu mentransferkan jumlah uang yang sudah tertera, dengan cara seperti itu pihak pembeli maupun pihak penjual dapat memperolehkan keuntungan.

E.   ESTIMASI PEMAKAIAN BAHAN LANGSUNG
Pemakaian bahan langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai bahan baku, bahan pembantu dan bahan penunjang produksi dimana akan digunakan pada waktu dekat.

F.    UPAH LANGSUNG

             Upah yang diberikan secara langsung kepada para pekerja setelah mereka melakukan apa yang menjadi kewajiban mereka sebagai pekerja.

G.   ESTIMASI BAHAN PABRIKASE
Estimasi bahan pabrikase merupakan estimasi yang didapatkan dari perhitungan beban pabrikase. Beban Pabrikase adalah ).    
1)      Bahan langsung (Direct Materials)
Adalah semua bahan yang membentuk bagian integral dari barang jadi.
      Contoh : Biaya pembelian Kayu di perusahaan meubel
2)   Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor).
Adalah tenaga kerja yang dikerahkan untuk mengubah bahan langsung menjadi barang jadi.
      Contoh : Biaya untuk pembayaran pegawai yang membuat meja

3)   Biaya Overhead Pabrik
      a.    Bahan Tidak Langsung
Adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk, tetapi pemakaiannya sedemikian kecil.
            Contoh : Biaya untuk pembelian amplas, paku, lem
      b.    Tenaga Kerja Tidak Langsung
Tenaga kerja yang dikerahkan secara tidak langsung mempengaruhi pembuatan barang jadi.
      Contoh : Biaya untuk membayar pengawas/mandor
c.    Biaya Tidak Langsung Lainnya
Contoh : Biaya telepon, listrik, air dll.


    
H.   ESTIMASI HARGA POKOK PENJUALAN

Ringkasan dari anggaran produksi dengan memperhatikan tingkat persediaan akhir.
Data yang diperlukan :
1. Data yang telah dihitung dalam anggaran produksi, anggaran bahan langsung, anggaran overhead dan anggaran tenaga langsung
2. Keakuratan/ketepatan datanya dipengaruhi dalam data anggaran yang lain.
I.    ESTIMASI BEBAN PENJUALAN

Estimasi beban penjualan adalah perhitungan mengenai beban yang ditanggung oleh penjual karena terdapat beberapa faktor yang membuat perusahaan atau  penjual seakan dirugikan oleh pihak-pihak tertentu.
misalkan beban pajak, kerusakan barang-barang yang membuat perusahaan mengurangi penjualannya.


J.    ESTIMASI BEBAN ADMINISTRASI
            Estimasi beban administrasi adalah perhitungan mengenai beban-beban administrasi yang akan ditanggung perusahaan sehingga dapat memperkirakan arus kas yang akan keluar dan mempersiapkan langkah-langkah yang lebih maju demi tercapainya tujuan perusahaan yang terbaik.

K.   ESTIMASI LABA RUGI
Estimasi laba rugi dapat dilakukan dengan melihat rekening-rekening laporan laba rugi.Rekening-rekening laporan laba rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, yaitu meliputi:

a. Laba merupakan kenaikan modal saham yang dimiliki oleh perusahaan yang berasal dari pendapatan operasional perusahaan.
b. Rugi yaitu merupakan penurunan modal saham yang diakibatkan dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan pada suatu periode tertentu.

Teknik Analisis Data Dalam teknik analisis data yang akan dilakukan terdiri dari beberapa langkah yang akan di lakukan yaitu:

•Peramalan Penjualan
Untuk menyusun peramalan keuangan dalam penelitian ini penulis menggunakan metode regresi linier dan model-model yang terkomputerisasi. Analisis regresi merupakan metode umum yang digunakan untuk meramalkan kebutuhan-kebutuhan keuangan dan tidak terlalu mudah untuk terkena perangkap potensial dan metode prosentase penjualan.
Pada analisis regresi ini, persamaan yang digunakan adalah :

Y = a + bX

Keterangan :

Y = adalah variabel dependen
a = adalah intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y)
b = adalah kemiringan (slope) kurva linier
X = adalah variabel independen.

Persamaan di atas dapat digunakan untuk menaksir nilai Y, jika nilai a, b, dan X diketahui. Nilai a merupakan nilai Y yang dipotong oleh kurva linier pada sumbu vertikal Y (a adalah nilai Y, bila X=0).

Nilai b adalah kemiringan (slope) kurva linier yang menunjukkan besarnya perubahan nilai Y sebagai akibat perubahan setiap unit nilai X. besarnya nilai a dan b konstan sepanjang kurva linier.

1. Tingkat Pertumbuhan Penjualan

Adapun persamaan yang digunakan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan penjualan :
Gt = Tingkat Pertumbuhan Penjualan
SRt= Penjualan pada tahun tSRt-1= Penjualan pada tahun t-1
1. Penentuan besarnya AFN (Additional Fund Needed)
2. Peramalan Neraca
3. Peramalan Laporan Laba Rugi


I.   ESTIMASI KAS
  
Estimasi Kas adalah laporan keuangan yang menunjukan berapa uang yang di punyai oleh perusahaan itu, karena dengan adanya kas perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah uang atau kas yang ada, apakah perusahan tersebut memperoleh keuntungan atau kenaikan kas atau bahkan memeproleh penurunan kas. Atau secara lebih sederhana dapat dismpulkan estimasi kas merupakan kas bersih yang keluar dan masuk ke dalam suatu perusahaan.