|PENGANTAR BISNIS 6|
KEWIRASWASTAAN
DAN PERUSAHAAN KECIL
A. PENGERTIAN KEWIRASWASTAAN
Kewiraswastaan adalah kemampuan mencari perubahan, menanggapi dan memanfaatkannya sebagai peluang yang memindahkan sumberdaya ekonomi dari kawasan produktivitas rendah ke kawasan produktivitas yang lebih tinggi dengan hasil yang lebih besar.
B. SIFAT-SIFAT YANG
HARUS DIMILIKI KETIKA BERWIRASWASTA
Walaupun ada banyak pendapat mengenai pengertian wiraswastawan, namun secara umum pengertian wiraswastawan menunjuk kepada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari kebanyakan manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan untuk :
Walaupun ada banyak pendapat mengenai pengertian wiraswastawan, namun secara umum pengertian wiraswastawan menunjuk kepada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari kebanyakan manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan untuk :
Ø
Berdiri
diatas kekuatan sendiri
Ø
Mengambil
keputusan untuk diri sendiri
Ø
Menetapkan
tujuan atas dasar pertimbangannya sendiri
Ø
Menggerakkan
perekonomian masyarakat untuk maju ke depan
Ø
Berani
mengambil resiko
Ø
Memanfaatkan
kesempatan usaha yang ada
Ø
Supel,
fleksibel dalam bergaul, mampu dan mau menerima kritik membangun dan melakukan
komunikasi yang efektif dengan orang lain
Ø
Mengkoordinasi
pengelolaan penanaman modal atau sarana produksi
Ø
Menggerakkan
orang lain dengan berbagai keahlian untuk membantunya mencapai tujuan usaha
Ø
Menghasilkan
sesuatu yang dapat dijual untuk ditukarkan dalam rangka memperoleh pendapat
atau usahanya
Ø
Belajar
dari pengalaman (mawas diri)
Ø
Memiliki
semangat bersaing yang kuat
Ø
Berorientasi
pada kerja keras, memiliki motivasi yang kuat untuk menyelesaikan tugas
C. UNSUR-UNSUR PENTING WIRASWASTA
Dalam wiraswasta tercakup beberapa unsur penting
yang satu sama lainnya saling terkait. Unsur-unsur tersebut adalah unsur
pengetahuan, unsur keterampilan, unsur sikap mental, dan unsur kewaspadaan.
Dalam kehidupan kesehariannya, wiraswasta yang lebih baik akan menggunakan
pemikiran dan geraknya secara otomatis dengan menggabungkan unsur-unsur
tersebut:
Ø Unsur
Pengetahuan, unsur tersebut mencrikan tingkat penalaran yang dimiliki
seseorang. Pada umumnya unsur pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat
pendidikan orang bersangkutan. Semakin tinggi dan semakin luas pendidikan
seseorang, semakin tinggi dan semakin luas pula pengetahuannya.
Ø Unsur
Keterampilan, pada umumnya diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja
nyata. Wiraswastawan yang dilengkapi dengan keterampilan tinggi. Keterampilan
yang dimilikinya akan memudahkan dan emperlancar penyelesaiannya berbagai tugas
yang harus dijalaninya.
Ø Unsur
Sikap Mental, menggambarkan reaksi sikap dan mental seseorang ketika menghadapi
suatu situasi. Untuk berwiraswasta, secara umum dituntut adanya sikap mental
yang fleksibel, sesuai dengan tuntutan dan perkembangannya keadaan, dinamis,
kreatif dan penuh inisiatif.
Ø Unsur
Kewaspadaan, merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam
menghadapi keadaan yang akan datang. Kewasppadaan berkaitan dengan pemikiran
atau rencana tindakan untuk menghadapi sesuatu yang mungkin akan terjadi dan
diduga akan dialami.
D. PERUSAHAAN KECIL DALAM LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Perusahaan kecil memegang peranan penting dalam
komunitas perusahaan swasta. Pengalaman dibeberapa negara maju (Amerika,
Inggris, Jepang, dan sebagainya) menunjukkan bahwa komunitas perusahaan kecil
memberikan kontribusi yang perlu diperhitungkan dibidang produksi, pajak,
penyedia lapangan kerja dan lain sebagainya. Secara umum ada tiga cara untuk
memasuki perusahaan dan menjadikannya sebagai hak milik. Ketiga cara tersebut
adalah :
1. *Dengan
meneruskan usaha orang tua contoh orang tua kita mempunyai usaha warung makan. Begitu
orang tua sudah tua maka yang meneruskannya adalah kita.
* membeli perusahaan yang telah ada
*dengan cara memulai usaha yang sama sekali baru.
* membeli perusahaan yang telah ada
*dengan cara memulai usaha yang sama sekali baru.
2. *Membeli
perusahaan yang telah dibangun, maksudnya dapat memberikan sejumlah keuntungan
dalam kaitannya dengan lokasi perusahaan, evaluasi kinerja perusahaan,
efisiensi usaha/waktu, maupun efisiensi dalam biaya pendirian
*Memulai perusahaan
baru, merupakan upaya yang menguntungkan bilamana tak ada kemungkinan membeli
peusahaan yang sudah dibangun atau pembelian perusahaan yang sudah ada itu
diperhitungkan tidak menguntungkan. Pembuatan perusahaan baru memungkinkan
pemilik untuk memilih lokasi, seleksi dalam rekrutmen tnaga kerja, pemilihan
merk dagang, teknologi, jenis perlatan dan sebagainya.
*Pembelian hak lisensi
(franchising), dapat merupakan suati keuntungan tersendiri karena adanya si
pembeli hak lisensi (fanchisee) dengan pihak yang lisensinya dibeli
(franchisor).
E. CIRI-CIRI PERUSAHAAN KECIL
Secara umum pengertian perusahaan kecil mengacu pada ciri - ciri berikut :
Ø Manajemen
berdiri sendiri
Ø Investasi
modal terbatas
Ø Daerah
operasinya lokal.
Ø Ukuran
secara keseluruhan relaif kecil (penyelenggaraan di bidang operasinya tidak
dominan).
F. KEKUATAN DAN
KELEMAHAN PERUSAHAAN KECIL
Perusahaan kecil juga memiliki kekuatan dan
kelemahan. Kekuatan perusahaan kecil terutama dengan kebebasannya untuk
bertindak dan menyesuaikan diri dengan kebutuhnan setempat. Sebaliknya,
kelemahan perusahaan kecil terutama berkaitan dengan spesialisasi, modal dan
jaminan pekerjaan terhadap karyawannya. Adapun kekuatan dan kelemahan
perusahaan kecil, adalah sebagai berikut :
Ø Kekuatan
Perusahaan Kecil, kebebasan dalam bertindak mengacu pada fleksibilitas gerak
perusahaan dan kecepatannyadalam mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Hal
ini lebih dimungkinkan dalam perusahaan kecil karena ruang lingkup layanan
perusahaan relatif kecil, sehingga penyesuaian terhadap adopsi teknologi yang
sesuai dengan kebutuhan pasar dapat dilaksanakan dengan cepat.
Ø Kelemahan
Perusahaan Kecil, Perusahaan dengan ukuran apa saja (besar, sedang, maupun
kecil) selalu mengandung risiko, disamping keuntungannya. Perusahaan kecil
lebih mudah terpengaruh oleh perubahan situasi, kondisi ekonomi, persaingan dan
lokasi yang buruk. Dalam hal spesialisasi keahlian, pada umumnya pemilik
perusahaan tidak memiliki keterampilan khusus untuk semua bidang manajemen.
SUMBER REFERENSI:
1. Assauri, Sofjan, Manajemen
Produksi dan Operasi, edisi revisi, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, 2008
2. Pengantar Bisnis", Penulis M.
Fuad, Penerbit : Gramedia.
3. Pengantar Bisnis Kontemporer",
Penulis Louis E. Boone dan David L. Kurtz, Penerbit : Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar