Senin, 24 November 2014

|PENGANTAR BISNIS 7|
MANAJEMEN PRODUKSI


A.    PENDAHULUAN 

Manajemen produksi berkembang setelah manusia menghasilkan barang dan jasa. Pesatnya perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan dari beberapa faktor yang sangat menunjang, yaitu :
1.    Adanya pembagian kerja dan spesialisasi, pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik. Pekerjaan yang awalnya terkonsentrasi pada satu pihak dapat dibagikan untuk ditangani oleh pihak-pihak lainnya, sehingga dapat diselesaikan dengan baik.
2.    Revolusi Industri. Revolusi industri merupakan peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Revolusi Industri di Inggris tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan proses yang berkaitan dengan berbagai permasalahan sosial ekonomi, budaya dan politik yang lebih luas. Revolusi itu merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat di bidang perdagangan, industri dan teknik di Eropa.
3.    Perkembangan alat dan teknologi yang mencakup penggunaan komputer. Akhir-akhir ini manajer produksi banyak memberi perhatian pada perkembangan teknologi canggih. Terdapat perubahan yang drastis atau radikal dalam penggunaan alat dan teknologi produksi seperti penggunaan robot, alat perkantoran yang otomatis, dan lain-lain.
4.    Perkembangan ilmu dan metode kerja dalam era manajemen ilmiah. penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan ditemukannya metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut : pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku, Pengamatan terhadap metode kerja yang lebih baik melalui pengukuran dan analisis ilmiah, pelatihan pekerja dengan metode baru, pemanfaatan umpan balik dan pengelolaan atas proses kerja.


B.    PENGERTIAN MANAJEMEN PRODUKSI
Manajemen produksi adalah salah satu cabang manajemen yang kegiatannya mengatur agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungna dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

C.    PENGERTIAN PRODUKSI
Istilah produksi dipergunakan dalam organisasi yang menghasilkan keluaran atau output berupa barang maupun jasa. Secara umum prduksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output). Dalam pengertian umum inilah sekarang berkembang istilah industri, seperti industri MANUFAKTURhttp://cdncache1-a.akamaihd.net/items/it/img/arrow-10x10.png, industri pengolahan hasil-hasil pertanian atau agro-industri, industri pengolahan hsil-hasil pertambangan, industri pariwisata, dan industri angkutan.

Pengertian produksi dalam ekonomi mengacu pada kegiatan yang berhubungan dengan usaha penciptaan dan penambahan kegunaan atau utilitas suatu barang dan jasa. Penambahan atau penciptaan kegunaan atau utilitas karena entuk dan tempat ini membutuhkan faktor-faktor produksi.


D.    PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN PRODUKSI

Dalam mengatur pengguna sumber-sumber daya, manajer produksi perlu membuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan upaya-upaya untuk mencapai tujuan, agar barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan sesuai dan tepat seperti diharapkan.
Ditinjau dri kondisi keputusan yang harus diambil, terdapat empat macam pengambilan keputusan, yaitu :
  • Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti (certainty)
  • Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung risiko
  • Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti (uncertainty)
  • Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentang dengan keadaan lain


E.    RUANG LINGKUP MANAJEMEN PRODUKSI
Manajemen produksi merupakan kegiatan yang mencakup bidang yang cukup luas, dimulai dari penganalisisan dan penetapan keputusan saat sebelum dimulainya kegiatan produksi dan operasi, yang umumnya bersifat keputusan-keputusan jangka panjang serta keputusan-keputusan pada waktu menyiapkan dan melaksanakan kegiatan produksi dan pengoperasiannya, yang umumnya bersifat keputusan-keputusan jangka pendek.
Penambahan dan perancangan atau desain sistem produksi meliputi :
  • Seleksi dan desain hasil produksi (produk). Kegiatan produksi haru dapat menghasilkan produk berupa barang atau jasa dengan cara efektif dan efisien serta dengan kualitas yang baik.
  • Seleksi dan perancangan proses serta peralatan. Kegiatan ini dimulai dari penyeleksia danpemilihan jenis proses yang akan dipergunakan. Selanjutnya menentukan teknologi dan peralatan yang akan dipilih dalam pelaksanaan kegiatan produksi tersebut.
  • Pemilihan lokasi perusaaan serta unt produksi. Dalam pemilihan lokasi, perlu diperhtikan faktor jarak, kelancaran dan biaya pengngkutan dari sumber-sumber bahan baku, serta biaya pengangkutan barang jadi ke pasar.
  • Rancangan tata-letak (lay out) dan arus kerja atau proses. Rancangan tata letak harus mempertimbangkan antara lain kelancaran arus kerja, optialisasi waktu pergerakan dalam proses, kemungkinan kerusakan yang terjadi kaena pergerakan dalam proses.
  • Rancangan tugas. Merupakan kesatuan dari human enginering, dalam rangka menghasilkan rancangan kerja yang optimal. Penysunan rancangan tugas harus pula memperhatikan kelengkapan tugas yag terkait dengan variabel tugas dalam struktur teknologi serta mutu suasana kerja yang ditentukan oleh variabel manusianya.
  • Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas. Dalam strategi produksi dan operasi harus terdapat pernyataan tntang maksud dan tujuan produksi dan operasi, serta misi dan kebijakan -kebijakan dasar untuk lima bidang yaitu proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja dan mutu.


F.    FUNGSI SISTEM PRODUKSI
Fungsi produksi berkaitan dengan pertanggungjawaban dalam pegolahan dan pengubahan masukan (input) menjadi keluaran atau output berupa barang atau jasa yang memberikan pendapatan bagi perusahaan.  Berikut ini ada 4 fungsi terpenting dalam poduksi dan operasi:
1. Proses Pengolahan.
2. Jasa-jasa penunjang.
3. Perencanaan.
4. Pengendalian atau pengawasan.

Sumber referensi
1.     Assauri, Sofjan, Manajemen Produksi dan Operasi, edisi revisi, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008
2.     Pengantar Bisnis", Penulis M. Fuad, Penerbit : Gramedia.

3.     Pengantar Bisnis Kontemporer", Penulis Louis E. Boone dan David L. Kurtz, Penerbit : Salemba Empat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar